Selasa, 30 Mei 2023

MAKALAH MAJAZ MURSAL

 

Majaz Mursal

 

Majaz mursal adalah majaz yang 'alaqah-nya ghair musyabahah (tidak memiliki kesamaan atau tidak memiliki keserupaan).

قلنا ان المجار المرسل هو اللفظ المستعمل في غير معناه الحقيقي ، و قلنا ان العلاقة بين المعنى  الأصلي و المعنى المجاري غير المشابحة.

Majaz mursal memiliki banyak 'alaqah, yaitu sebagai berikut :

1.        Sababiyyah (سببيّة)

Sababiyyah adalah 'alaqah majaz mursal yang menunjukkan sebab.

Contoh :        لَهَ أَيَّادٍ عَلَيَّ

"Dia banyak pemberiannya terhadapku".

Yang tertulis        : أَيَّادٍ (tangan)

Yang dimaksud    : pemberian

     Antara أَيَّادٍ (tangan) dan pemberian memiliki hubungan ('alaqah), namun antara keduanya tidak memiliki kesamaan (ghair musyabahah). Pada kata أَيَّادٍ (tangan) menunjukkan sebab atas adanya pemberian, maka 'alaqah-nya disebut sababiyyah.

 

2.        Musabbabiyyah (مسبّبيّة)

Musababiyyah adalah 'alaqah majaz mursal yang menunjukkan sesuatu yang disebabkan (akibat). Contoh :      خُبْزًا وَأَخْرَجْنَا مِنَ الْأَرْضِ

"Kami mengeluarkan roti dari bumi".

Yang tertulis        : خُبْزًا (roti)

Yang dimaksud    : قَمْحًا (gandum)

Antara خُبْزًا (roti) dan قَمْحًا (gandum) memiliki hubungan ('alaqah), namun antara keduanya tidak memiliki kesamaan (ghair musyabahah). Pada kata خُبْزًا (roti) menunjukkan sesuatu yang disebabkan oleh قَمْحًا (gandum), maka 'alaqah-nya disebut musabbabiyyah.

 

3.        Juziyyah (جزئيّة)

Juziyyah adalah 'alaqah majaz mursal yang menunjukkan suatu bagian.

Contoh :       وَارْكَعُوْا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ

"Dan rukulah bersama orang-orang yang rukuk".

Yang tertulis        :   ارْكَعُوْا(rukulah)

Yang dimaksud    :  صَلَّوْا  (salatlah)

Antara  ارْكَعُوْا(rukulah) dan  صَلَّوْا  (salatlah) memiliki hubungan ('alaqah), namun antara keduanya tidak memiliki kesamaan (ghair musyabahah). Pada kata  ارْكَعُوْا(rukulah)  menunjukkan bagian dari صَلَّوْا  (salatlah), maka 'alaqah-nya disebut juziyyah.

 

4.        Kulliyyah (  (كلّيّة

Kulliiyyah adalah 'alaqah majaz mursal yang menunjukkan keseluruhan dari makna yang dimaksud. Contoh :    جَعَلُوْا أَصَابَعَهُمْ فِي اذَانِهِمْ

"Mereka menjadikan jari-jemari mereka ke dalam telinga".

Yang tertulis        :  أَصَابِعَ (jari-jemari)

Yang dimaksud    :  أَنَامِلَ  (ujung jari jemari)

Antara  أَصَابِعَ (jari-jemari) dan  أَنَامِلَ  (ujung jari jemari) memiliki hubungan ('alaqah), namun antara keduanya tidak memiliki kesamaan (ghair musyabahah). Pada kata   أَصَابِعَ (jari-jemari) menunjukkan keseluruhan dari أَنَامِلَ  (ujung jari jemari), maka 'alaqah-nya disebut kulliyyah.

 

 

 

5.        I'tibaru Ma Kana ((اعتبار ما كان

I'tibaru Ma Kana adalah 'alaqah majaz mursal yang menunjukkan gambaran yang sudah jadi. Contoh :    يَلْبَسُ الْمِصْرِيُّوْنَ الْقُطْنَ

"Orang-orang mesir memakai kapas".

Yang tertulis        :  القطن (kapas)

Yang dimaksud    :  الثّوب (baju)

Antara القطن (kapas) dan الثّوب  (baju)  memiliki hubungan ('alaqah), namun antara keduanya tidak memiliki kesamaan (ghair musyabahah). Pada kata القطن (kapas) menunjukkan gambaran belum jadi sedangkan yang dimaksud adalah gambaran yang sudah jadi, yaitu الثّوب  (baju), maka 'alaqah-nya disebut I'tibaru Ma Kana.

 

6.        I'tibaru Ma Yakun (     (اعتبار ما يكون

I'tibaru Ma Yakun adalah lawan kata dari I'tibaru Ma Kana, yaitu 'alaqah majaz yang menunjukkan gambaran yang belum jadi.

Contoh :   إِنِّي أَرَانِي أَعْصِرُ خَمْرًا

"Aku bermimpi memeras khamr".

Yang tertulis        :  خَمْرًا  (khamr)

Yang dimaksud    :  اَلْعِنَبُ  (anggur)

Antara خَمْرًا  (khamr) dan  اَلْعِنَبُ  (anggur) memiliki hubungan ('alaqah), namun antara keduanya tidak memiliki kesamaan (ghair musyabahah). Pada kata خَمْرًا  (khamr) menunjukkan gambaran sudah jadi sedangkan yang dimaksud adalah gambaran yang belum jadi, yaitu   اَلْعِنَبُ  (anggur), maka 'alaqah-nya disebut I'tibaru Ma Yakun.

 

 

 

 

7.        Mahalliyyah ((محلّيّة

Mahalliiyyah adalah 'alaqah majaz mursal yang menunjukkan tempat.

Contoh :   لاَ اَرْكَبْ اَلْبَحْرَ خَوْفًا مِنَ الْغَرَقِ

"Aku tidak ingin naik laut karena takut tenggelam".

Yang tertulis        :  اَلْبَحْرُ  (laut)

Yang dimaksud    :  السَفِيْنَة (perahu)

Antara اَلْبَحْرُ  (laut) dan  السَفِيْنَة (perahu) memiliki hubungan ('alaqah), namun antara keduanya tidak memiliki kesamaan (ghair musyabahah). Pada kata اَلْبَحْرُ  (laut) menunjukkan tempat, maka 'alaqah-nya disebut Mahalliiyyah.

8.        Haliyyah ((حالّيّة

Haliiyyah adalah 'alaqah majaz mursal yang menunjukkan keadaan.

Contoh :    فِي رَحْمَةِ اللهِ هُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ

"Mereka kekal berada dalam kasih sayang Allah".

Yang tertulis        :  رَحْمَة  (kasih sayang)

Yang dimaksud    :  جَنّة  (surga)

Antara رَحْمَة  (kasih sayang/sebagai keadaan) dan  جَنّة  (surga/sebagai tempat)  memiliki hubungan ('alaqah), namun antara keduanya tidak memiliki kesamaan (ghair musyabahah). Pada kata رَحْمَة  (kasih sayang) menunjukkan keadaan, maka 'alaqah-nya disebut Haliiyyah.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bahasa Arab

MAKALAH HIPOTESIS DAN ASUMSI

  MAKALAH Mata Kuliah: Metodologi Penelitian Bahasa Arab dan Sastra Arab HIPOTESIS DAN ASUMSI   BAB I PENDAHULUAN     A. Lat...